Pengertian Decision Support System (DSS)

Pengertian Decision Support System (DSS)

Sistem Informasi Manajemen

Salah satu jenis sistem aplikasi yang sangat popular di kalangan manajemen perusahaan adalah Decision Support System atau disingkat DSS. DSS ni merupakan suatu sistem informasi yang diharapkan dapat membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan. Hal yang perlu ditekankan di sini adalah bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana penunjang (tools) bagi mereka. DSS sebenarnya merupakan implementasi teori-teori pengambilan keputusan yang telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti operation research dan management science. Hanya bedanya adalah bahwa jika dahulu untuk mencari penyelesaian masalah yang dihadapi harus dilakukan perhitungan iterasi secara manual (biasanya untuk mencari nilai minimum, maksimum, atau optimum), saat ini komputer PC telah menawarkan kemampuannya untuk menyelesaikan persoalan yang sama dalam waktu relatif singkat.


Pendekatan yang paling sering dilakukan dalam proses perancangan pada sebuah DSS adalah dengan menggunakan teknik simulasi yang interaktif, sehingga selain dapat menarik minat manajer untuk menggunakannya, diharapkan system ini dapat merepresentasikan keadaan dunia nyata atau bisnis yang sebenarnya. Hal yang perlu ditekankan adalah bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana (tools) bagi mereka.

DSS sebenarnya merupakan implementasi teori-teori pengambilan keputusan yang telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti “Operation Research” dan “Management Science” , hanya bedanya adalah bahwa jika dahulu untuk mencari penyelesaian masalah yang dihadapi harus dilakukan perhitungan iterasi secara manual, maka saat ini komputer PC telah menawarkan kemampuannya untuk menyelesaikan persoalan yang sama dalam waktu relative singkat.

Menurut Laudon dan Laudon (1996: 46) meskipun DSS merupakan bagian dari MIS, namun terdapat perbedaan di antara keduanya. Perbedaan utamanya yaitu:

MIS menghasilkan informasi yang lebih bersifat rutin dan terprogram.

DSS lebih dikaitkan dengan proses pengambilan keputusan yang spesisfik.


Tipe-tipe DSS

Penting untuk diketahui jika DSS tidak mempunyai suatu model tertentu yang diterima maupun yang dipakai pada seluruh dunia. Selain itu, ada banyak teori DSS yang diimplentasikan, sehingga terdapat berbagai cara untuk mengklasifikasikan DSS tersebut. Berikut ini tipe-tipe DSS yang bisa Anda ketahui:

1. DSS Model Pasif

DSS model pasif ialah model yang hanya mengumpulkan data dan mengorganisirnya dengan efektif. Model ini umumnya tidak akan memberikan suatu keputusan yang khusus atau hanya bisa menampilkan datanya saja. Suatu DSS aktif pada kenyataannya sanggup memproses data dengan secara eksplisit menampilkan berbagai solusi dari data yang sudah terkumpul.

2. DSS Model Aktif.

DSS model aktif kebalikan dari model pasiff. Model ini mampu memproses data dan secara eksplisit menunjukkan solusi dari data yang sudah diperoleh. Meskipun harus diingat bahwa intervensi manusia terhadap data tidak bisa dipungkiri lagi. Contohnya data yang kotor atau data yang sampah tentunya akan menghasilkan keluaran yang kotor pula.

3. Data Driven DSS.

Data Driven DSS akan memfokuskan diri pada pengumpulan data yang akan dimanipulasi supaya cocok dengan kebutuhan pengambil keputusan, bisa berupa data internal atau eksternal dan mempunyai berbagai format. Oleh karena itu, sangat penting bahwa data yang dikumpulkan dan digolongkan secara sekuensial, misalnya data penjualan harian, inventori pada tahun sebelumnya, anggaran operasional dari satu periode ke periode lainnya, dan sebagainya.

4. Knowledge Driven DSS.

Knowledge Driven DSS merupakan tipe DSS yang memakai aturan-aturan tertentu yang disimpan dalam komputer yang nantinya digunakan untuk menentukan apakah keputusan harus diambil. Contohnya, batasan berhenti pada perdagangan bursa.

5. Tipe DSS Lainnya.

Selain keempat tipe DSS di atas, ada pula Model Driven DSS yang digunakan para pengambil keputusan untuk simulasi statistik atau model-model keuangan demi menghasilkan suatu solusi atau strategi tanpa perlu intensif mengumpulkan data. Ada pula DSS yang bersifat kooperatif, yang berarti apabila data dikumpulkan, dianalisa, kemudian diberikan kepada seseorang yang menolong sistem untuk merevisi atau memperbaikinya.

Karakteristik DSS.

Beberapa karakteristik DSS yang membedakan dengan sistem informasi lainnya adalah:

1. Berfungsi untuk membantu proses pengambilan keputusan untuk memecahkan masalah yang sifatnya semi terstruktur maupun tidak terstruktur.

2. Bekerja dengan melakukan kombinasi model-model dan tehnik-tehnik analisis dengan memasukkan data yang telah ada dan fungsi pencari informasi.

3. Dibuat dengan menggunakan bentuk yang memudahkan pemakai (user friendly) dengan berbagai instruksi yang interaktif sehingga tidak perlu seorang ahli komputer untuk menggunakannya.

4. Sedapat mungkin dibuat dengan fleksibilitas dan kemampuan adaptasi yang tinggi untuk menyesuaikan dengan berbagai perubahan dalam lingkungan dan kebutuhan pemakai.

5.  Keunikannya terletak pada dimungkinkannya intuisi dan penilaian pribadi pengambil keputusan untuk turut dijadikan dasar pengambilan keputusan.

Jenis-Jenis DSS

Usaha berikutnya dalam mendefinisikan konsep DSS diakuikan oleh Steven L. Alter. Alter melakukan study terhadap 56 sistem penunjang keputusan yang digunakan pada waktu itu, study tersebut memberikan pengetahuan dalam mengidentifikasi enam jenis DSS, yaitu :

1. Retrive information element (mengambil elemen informasi)

2. Analyze enteries fles (menganalisis semua file)

3. Prepare report form multiple files(menyiapkan laporan standart dari beberapa files)

4. Estimate decisions qonsquences (meramalkan akibat dari keputusan)

5. Propose decision (mengusulkan keputusan)

6. Make decisions (membuat keputusan)

DSS tersusun atas komponen sebagai berikut:

1. Database yaitu kumpulan data yang tersusun secara terstruktur dan dalam format elektronik yang mudah diolah oleh program komputer. Data yang digunakana adalah data yang relevan dengan permasalahan yang hendak dipecahkan melalui simulasi.

2. Model Base : merupakan kumpulan pengetahuan yang sudah diterjemahkan dalam bahasa yang dapat dipahami oleh komputer. termasuk di dalamnya tujuan daripermasalahan (obyektif), komponen-komponen terkait,batasan-batasan yang ada (constraints), dan hal-hal terkait lainnya.

3. Software System : merupakan program utama dalam suatu DSS yang mengendalikan keseluruhan sistem.

4. Antar muka (user interface) : adalah tampilan program komputer.

Manfaat DSS Bagi Perusahaan

1.  Meningkatkan efisiensi pribadi.

2. Mempercepat pemecahan masalh (mempercepat pemecahan masalah kemajuan dalam sebuah organisasi).

3. Memfasilitasi komunikasi antarpribadi.

4. Mempromosikan pembelajaran atau pelatihan.

5. Meningkatkan pengendalian organisasi.

6. Menghasilkan bukti baru untuk mendukung keputusan.

7.  Menciptakan keunggulan kompetitif melalui kompetisi.

8. Mendorong eksplorasi dan penemuan pada bagian dari pengambilan keputusan.

9.   Membantu mengotomasikan proses manajerial.

10. Dapat meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan.

Tujuan DSS

Dalam DSS terdapat tiga tujuan yang harus dicapai yaitu :

1. Membantu manajer dalam pembuatan keputusan untuk memecahkan masalah semi terstruktur.

2. Mendukung keputusan manajer, dan bukannya mengubah atau mengganti keputusan tersebut.

3. Meningkatkan efektivitas manajer dalam pembuatan keputusan, dan bukannya peningkatan efesiensi. 

Tujuan ini berkaitan dengan tiga prinsip dasar dari konsep DSS, yaitu struktur masalah, dukungan keputusan, dan efektivitas keputusan.

Penerapan DSS di sebuah perusahaan

Pada dasarnya, konsep implementasi DSS di dunia kerja banyak sekali digunakan oleh berbagai perusahaan berbasis data. Namun, yang paling sering menerapkan DSS adalah Business Intelligence dalam hal pengumpulan data dan presentasi data dalam bentuk Dashboard. Selain itu, bidang industri perusahaan yang bisa dijadikan contoh ialah airline industri atau maskapai penerbangan.

Teknologi aplikasi yang digunakan ialah sistem aplikasi berbasis website dan bisa diakses pada suatu URL tertentu dari PC ataupun smartphone milik pengguna dengan kapasitas minimum, baik kapan saja dan dimana saja pengguna berada. Metodologi, proses, dan perangkat pelaporan Business Intelligence atau BI ialah komponen kunci yang memberikan analisa data, pelaporan, serta monitoring yang kaya pada pengguna sistem.

Pemilihan karyawan yang sesuai dengan criteria yang ada pada suatu jabatan tertentu melalui sistem pendukung keputusan (DSS) untuk proses profile matching dan analisis gap yang dibuat berdasarkan data dan norma-norma sumber daya manusia yang terdapat di perusahaan tersebut.

Proses profile matching dilakukan untuk menentukan rekomendasi karyawan dalam sistem kenaikan jabatan dan perencanaa karir berdasarkan kapasitas intelektual, sikap kerja dan perilaku. Hasil proses ini berupa ranking karyawan sebagai rekomendasi bagi pengambil keputusan untuk memilih karyawan yang cocok pada jabatan yang kosong tersebut.

Alat bantu dalam perencanaan anggaran yang dapat mensimulasikan pengaruh kebijakan manajemen terhadap anggaran operasional, dan menghasilkan informasi keuangan untuk digunakan dalam menetapkan alternatif pemodelan anggaran yang akan diterapkan.

DSS berbasis spreadsheet digunakan untuk menentukan besaran komposisi anggaran operasional pendidikan dari tahun ke tahun dalam bentuk program analisis anggaran.

Penerapan DSS di Unit Pelabuhan 

###

DAFTAR PUSTAKA

Hermawan, J.2005. Membangun Decision Support Systems. Andi. Yogyakarta 

Pressman, R, S.2001. Software Engineering.

Turban, E., Jay, E.A., Ting-Peng, L. 2005. DecisionSupport Systems and Intelligent Systems Edisi 7 jilid 1.Andi: Yogyakarta. 

Putra, Y. M. (2018). Sistem Pengambilan Keputusan. Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen.Jakarta

Tidak ada komentar :

Posting Komentar