Pengertian Prilaku Organisasi

Pengertian Prilaku Organisasi

Diskusi 8 prilaku Organisasi

TEORI

Organisasi adalah kumpulan individu yang saling bekerjasama berdasarkan fungsi dan tanggung jawabnya masing-masing untuk mencapai tujuan bersama. Komponen organisasi bersifat heterogen karena memiliki perbedaan fungsi, tanggung jawab, lingkup kerja dan wewenang. Seluruh komponen stuktur organisasi yang bersifat struktural tersebut harus diatur dan diarahkan agar pergerakannya sejalan dengan tujuan organisasi.


Selain itu terdapat komponen organisasi yang bersifat abstrak seperti nilai-nilai organisasi. Semua komponen abstrak itu dapat menjadi standar aturan dan pedoman dalam berperilaku di sebuah organisasi ialah budaya organisasi.

Berikut ini dikemukakan beberapa pengertian budaya organisasi menurut beberapa ahli :

Menurut Wood, Wallace, Zeffane, Schermerhorn, Hunt, Osborn (2001:391), budaya organisasi adalah sistem yang dipercayai dan nilai yang dikembangkan oleh organisasi dimana hal itu menuntun perilaku dari anggota organisasi itu sendiri.

Menurut Tosi, Rizzo, Carroll seperti yang dikutip oleh Munandar (2001:263), budaya organisasi adalah cara-cara berpikir, berperasaan dan bereaksi berdasarkan pola-pola tertentu yang ada dalam organisasi atau yang ada pada bagian-bagian organisasi.

Menurut Robbins (1996:289), budaya organisasi adalah suatu persepsi bersama yang dianut oleh anggota-anggota organisasi itu.Menurut Schein (1992:12), budaya organisasi adalah pola dasar yang diterima oleh organisasi untuk bertindak dan memecahkan masalah, membentuk karyawan yang mampu beradaptasi dengan lingkungan dan mempersatukan anggota-anggota organisasi. Untuk itu harus diajarkan kepada anggota termasuk anggota yang baru sebagai suatu cara yang benar dalam mengkaji, berpikir dan merasakan masalah yang dihadapi.

Menurut Cushway dan Lodge (GE : 2000), budaya organisasi merupakan sistem nilai organisasi dan akan mempengaruhi cara pekerjaan dilakukan dan cara para karyawan berperilaku. Dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan budaya organisasi dalam penelitian ini adalah sistem nilai organisasi yang dianut oleh anggota organisasi, yang kemudian mempengaruhi cara bekerja dan berperilaku dari para anggota organisasi.

Menurut Mangkunegara, (2005:113), budaya organisasi adalah seperangkat asumsi atau sistem keyakinan, nilai-nilai dan norma yang dikembangkan dalam organisasi yang dijadikan pedoman tingkah laku bagi anggota-anggotanya untuk mengatasi masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal.

Berdasarkan beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi adalah nilai, kebiasaan dan kepercayaan bersama yang berkembang dalam suatu organisasi sehingga dijadikan pedoman. Dapat diartikan bahwa budaya organisasi bersifat dinamis karena dapat diciptakan dan diperbaharui sejalan dengan interaksi anggota terhadap perkembangan organisasi.

Karakteristik Budaya Organisasi

Menurut Robbins dalam (Handayani, 2012) terdapat tujuh karakteristik budaya organisasi, yakni sebagai berikut:

inovasi dan keberanian mengambil risiko, adalah sebuah kecenderungan organisasi dalam mendorong anggota-anggotanya untuk berinovasi dan berani mengambil risiko. Selain itu, karakteristik ini menjelaskan bagaimana organisasi mendorong anggota untuk mengambil tindakan positif walaupun berisiko dan mengembangkan ide-ide anggota;

berorientasi kepada hal-hal detail, adalah sebuah kecenderungan organisasi dalam mengarahkan pegawainya untuk bekerja secara cermat, teliti, presisi dan berorientasi kepada hal-hal yang bersifat rinci;

berorientasi kepada hasil, yaitu usaha organisasi dalam melakukan aktivitas tertentu yang berbasis orientasi terhadap hasil dibandingkan berorientasi terhadap proses;

berorientasi pada manusia, yaitu menitikberatkan pada kebijakan organisasi dalam mempertimbangkan keputusan berdasarkan dampak yang terjadi pada manusia kedepannya;

berorientasi pada tim, yaitu sebuah kecenderungan organisasi untuk mendorong anggotanya agar bekerja dalam tim ketimbang kerja sendiriagresivitas, yaitu sebuah kecenderungan organisasi untuk mendorong anggotanya agar dapat bekerja secara antusias dibandingkan bekerja dengan santai;

stabilitas, yaitu penekanan status quo pada kegiatan organisasi sebagai hal penting dari pertumbuhan.

Menurut Robert dan Angelo dalam (Sunandar, 2012) menyebutkan terdapat tiga karakteristik budaya organisasi:

budaya organsasi harus disosialisasika kepada anggota-anggota baru sebagai proses adaptasi;budaya organisasi dapat mengubah dan berpengaruh terhadap perilaku anggota organisasi;budaya organisasi terdapat pada dua tingkatan yang memiliki karakteristik yang berbeda.

Pembentukan Budaya Organisasi

Menurut Tika (2010) proses pembentukan budaya organisasi ialah sebagai berikut:

Pertama-tama terdapat interaksi antar pimpinan atau pendiri organisasi dengan kelompok atau individu dalam suatu organisasi.Selanjutnya interaksi ini menyebakan ide yang ditransformasikan menjadi nilai, asumsi dan artefak.Nilai, asumsi dan artefak kemudian direalisasikan sehingga menjadi budaya organisasi.Untuk mempertahankan budaya organisasi, terdapat proses pembelajaran kepada anggota baru dalam organisasi.

pengaruh Budaya Terhadap Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah suatu mekanisme formal yang mencerminkan kerangka dan wujud suatu organisasi, serta hubungan antara fungsi unit yang satu dengan unit yang lain. Struktur organisasi dapat bersifat statis dan dinamis. Struktur organisasi yang bersifat statis (wadah) menitikberatkan pada pembagian kerja antar unit yang digambarkan oleh bentuk garis dan kotak. Sementara itu, struktur organisasi yang bersifat dinamis ialah perubahan yang sewaktu-waktu yang terjadi pada organisasi dikarenakan persaingan dan kecenderungan untuk bertumbuh dan maju.

Dalam suatu organisasi terdapat struktur dan budaya organisasi sebagai alat pencapaian tujuan organisasi tersebut. Budaya organisasi yang kuat berperan membentuk standar perilaku individu bahkan dapat membentuk komitmen anggota terhadap organisasi. Namun budaya itu bisa menjadi penghambat kemajuan organisasi dikarenakan anggota lebih cenderung terpaku dan terlena kepada budaya-budaya lama, sehingga anggota sulit untuk melakukan inovasi seiring perkembangan zaman. Di sisi lain, struktur organisasi dapat bersifat dinamis yang berarti bahwa struktur itu kapan saja bisa berubah karena senantiasa mempunyai kebutuhan untuk bertumbuh dalam arti pertumbuhan yang sifatnya kuantitaf maupun kualitatif. Dimana kebutuhan untuk bertumbuh itu sangat diperlukan untuk mencapai tujuan.

Struktur dan budaya organisasi dapat dianalogikan sebagai sebuah siklus yang dapat terus berputar dan saling melengkapi satu sama lain. Sebuah struktur organisasi disusun berdasarkan nilai-nilai yang terdapat dalam budaya organisasi. Di sisi lain, nilai-nilai yang terdapat dalam budaya organisasi lahir dari hasil interaksi, komunikasi, koordinasi dan kebiasaan antar anggota organisasi yang terdapat dalam struktur organisasi.

Budaya organisasi dapat membentuk komitmen anggota terhadap organisasi apabila terdapat kinerja dari personil struktur organisasi yang maksimal untuk mendorong anggotanya peduli pada organisasi. Seiring perkembangan zaman pastinya terdapat perubahan organisasi kearah yang lebih kompleks. Hal itu akan mengakibatkan perubahan alur kerja dan kebiasaan yang menimbulkan pola baru. Pola baru tersebut dapat menghasilkan sebuah budaya baru yang akan berperan dalam membentuk perilaku anggota agar cenderung adaftif terhadap perubahan zaman. Hasilnya struktur dan budaya organisasi dapat membantu organisasi dalam mencapai tujuannya dimasa depan.

Pengaruh dari budaya terhadap struktur organisasi ialah budaya dapat memperlancar dan membangun kegiatan-kegiatan yang bersifat struktural dalam sebuah organisasi. Sama halnya dengan pernyataan tersebut, struktur berperan dalam menciptakan sekaligus melestarikan budaya suatu organisasi melalui koordinasi, rutinitas dan pola kerja dalam struktur organisasi.

. Struktur organisasi berperan dalam memperjelas pembagian tugas antar unit kerja sehingga terdapat koordinasi dan kerjasama antar individu/unit demi pencapaian tujuan perusahaan. Sementara itu, budaya organisasi berperan sebagai tapal batas, pembentuk sikap anggota, pedoman kerja dan pembentuk komitmen anggota terhadap organisasi. Sehingga budaya itu akan mengatur dan mengarahkan anggota organisasi agar bergerak kearah tujuan organisasi.

Dengan demikian gabungan dari struktur dan budaya organisasi yang saling melengkapi dan menghasilkan akan berdampak kepada keberhasilan organisasi untuk mencapai tujuannya dimasa depan.


Daftar Pustaka


Cushway dan Lodge (GE : 2000). Organitational Behaviour and Design, Prilaku dan desain Organisasi, cetakan ketiga, terjemahan Tjiptowardoyo S, Jakarta : PT Elex Media Komputindo.


Dharma, Surya. (2004). Manajemen Kinerja: Falsafah, Teori, dan Penerapannya.Jakarta: Program Pascasarjana FISIP.Hasibuan, SP. Malayu. 2003


Handayani, A. (2012). Peran Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan. Prosiding Seminar Nasional , 1-12.


Haynes, R. (1980). Organisation Theory and Local Goverment: The New Local Goverment seriesno 19. London: George Allen and Unwin.


Mangkunegara. (2005). Perilaku dan Budaya Organisasi, PT. Rafika Aditama, Bandung.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar