Metode kuantitatif
Saudara peserta tutorial online. Berdasarkan contoh perhitungan tentang masalah biaya transportasi (transportation cost) pada inisiasi diatas, terlihat bahwa jumlah kapasitas atau sediaan Coca-Colayang dihasilkan ketiga pabrik, dengan jumlah permintaan di pasar, adalah sama, yaitu sama-sama 215.000.000 botol.
Pada kenyataannya, bahwa tidak pernah terjadi atau sangat jarang terjadi kesamaan jumlah sediaan dengan jumlah permintaan. Justru yang terjadi dalam terapan adalah perbedaan antara keduanya. Oleh karena itu, jika dengan menggunakan contoh soal perhitungan transportation cost tersebut, apabila permintaan coca-cola di Sulawesi meningkat menjadi 61.000.000 botol, sehingga total permintaan menjadi 235.000.000 botol, sedangkan kapasitas pabrik tidak berubah, bagaimanakah kita dapat meminimumkan biaya perjalanan barang dari kasus tersebut. Buktikan dengan perhitungan.
Selanjutnya, jika, jumlah kapasitas pabrik meningkat, misalnya menjadi 97.000.000 botol dan total kapasitas ketiga pabrik menjadi 235.000.000 botol dan jumlah permintaan di tiga wilayah pemasaran tidak berubah, bagaimana pula cara kita untuk meminimumkan biaya perjalanan barang dari kasus tersebut. Coba Saudara buktikan kasus diatas dengan perhitungan. Silakan berikan tanggapan saudara
Perhatikan: bahwa aktivitas diskusi akan berkontribusi terhadap penilaian akhir, disamping mengerjakan tugas-tugas yang diberikan.
PENYELESAIAN:
Apabila permintaan cocacola di Sulawesi meningkat menjadi 61.000.000 botol, sehingga total permintaan menjadi 235.000.000 botol, sedangkan kapasitas pabrik tidak berubah, bagaimanakah kita dapat meminimumkan biaya perjalanan barang dari kasus tersebut. Terbukti dengan perhitungan sebagai berikut:
Penyelesaian dengan metode Modified Distribution
Dari / Ke Ambon (A) Padang (B) Sulawesi (C) Kapasitas Pabrik
Bandung (W) 9 7 3 73.000.000 54.000.000 19.000.000
Semarang (H) 20 13 20 75.000.000 52.000.000 23.000.000
Surabaya (P) 10 22 11 87.000.000 49.000.000 38.000.000
Kebutuhan Gudang 54.000.000 120.000.000 61.000.000 235.000.000
Permintaan cocacola di Sulawesi meningkat sebesar 38.000.000 total menjadi 61.000.000. Biaya transformasi:
W-A= 54.000.000 x 9 = 486.000.000
W-B= 19.000.000 x 7 = 133.000.000
H-B = 52.000.000 x 13 = 676.000.000
H-C = 23.000.000 x 20 = 460.000.000
P-B = 49.000.000 x 22 = 1.078.000.000
P-C = 38.000.000 x 11 = 418.000.000 +
3.305.000.000
Jika jumlah kapasitas pabrik meningkat, misalnya menjadi 97.000.000 botol dan total kapasitas ketiga pabrik menjadi 235.000.000 botol dan jumlah permintaan di tiga wilayah pemasaran, tidak berubah, bagaimana pula cara kita untuk meminimumkan biaya perjalanan barang dari kasus tersebut. Terbukti dengan perhitungan sebagai berikut.
Dari / Ke Ambon (A) Padang (B) Sulawesi (C) Kapasitas Pabrik
Bandung (W) 9 7 3 151.000.00 54.000.000 97.000.000
Semarang (H) 20 13 20 34.000.000 11.000.000 23.000.000
Surabaya (P) 10 22 11 50.000.000 12.000.000 38.000.000
Kebutuhan Gudang 54.000.000 120.000.000 61.000.000 235.000.000
Jumlah Kapasitas Pabrik di Bandung meningkat sebesar 97.000.000 total menjadi 151.000.000. Biaya transformasi:
W-A = 54.000.000 x 9 = 486.000.000
W-B = 97.000.000 x 7 = 679.000.000
H-B = 11.000.000 x 13 = 143.000.000
H-C = 23.000.000 x 20 = 460.000.000
P-B = 12.000.000 x 22 = 264.000.000
P-C = 38.000.000 x 11 = 418.000.000 +
2.450.000.000
REFERENSI:
BMP - EKMA5103 Metode Kuantitatif
Materi-5 Pengantar Pemograman Linier File
Materi-6 Transportation Cost File
Tidak ada komentar :
Posting Komentar